TSN – Karanganyar, Bertempat di Taman Indah Resto & Hall Jl Adi Sucipto Colomadu pada Selasa 23 juli 2024 dari pukul 08.00 WIB Sampai 11.45 WIB, Pemerintah kabupaten Karanganyar mengadakan Sosialisasi peraturan perundang undangan di bidang cukai, dana bagi hasil cukai tembakau (DBHCHT).
Hadir dalam kegiatan ini Muspika Colomadu meliputi Camat Colomadu Adi Dwi Susilo, SE, Camat Gondang rejo Sriono Budi Santoso, Ssos., Msi, Kapolsek coloamdu Bambang Subekti, SH, Danramil Colomadu Suwarno.
Hadir pula Kepala KUA Colomadu Fathul Amin, Ketua PKUB Colomadu, Riyanto AL, SE, SH selaku Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama dan Perwakilan Pedagang Rokok.
Sri Asih Handayani SE.MM menyampaikan, Karanganyar memiliki produksi tembakau yg tinggi dan punya pabrik rokok, dari negara 2023 kabupaten Karanganyar mendapatkan cukai rokok 21 milyar.
Kegunaannya untuk bidang kesehatan, pemulihan perekonomian daerah 50 % progam pembinaan kualitas bahan baku, pembinaan industri, dan pembinaan lingkungan sosial.
Kemudian 10 % bidang penegakan hukum, Pembinaan industri , sosialisasi ketentuan di bidang cukai , pemberantasan barang kena cukai. Selanjutnya 40 % bidang kesehatan Pembinaan lingkungan sosial
Sementara itu Nara sumber pertama dari bea cukai jawa tengah wilayah Surakarta menyampaikan, tentang besarnya penerimaan cukai kepada negara dan bahaya rokok ilegal
Selanjutnya Nara sumber dari kantor pengawas bea cukai Surakarta Sony Wibisono menyampaikan,agar mengempur rokok ilegal karena menurutnya perbandingan antara rokok ilegal dan legal sama-sama berbahaya.
“Rokok yang legal saja berbahaya apalagi rokok ilegal yang tidak jelas kandunganya pasti akan lebih berbahaya, “ungkapnya .
Kemudian bagian Humas Bea Cukai Surakarta menyampaikan bea dan cukai, bea adalah biaya keluar dan masuk, sementara cukai adalah semua barang yang punya ciri khas atau mempunyai karakteristik jadi wajib Kena pajak, terangnya. (Riyanto)
