Denpasar// TSN – Dirjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri, Teguh Setyabudi menutup secara resmi gelaran Evaluasi _information and Communication Technology (ICT) Integrated Participatory Development And Management of Irrigation Program_ (IPDMIP) pada Kamis (1/12) di Bali. Pada penutupannya, Teguh menyampaikan pentingnya optimalisasi digital bagi peningkatan ekonomi.
“Pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 204,7 juta (73,7%), pengguna media sosial sebanyak 191,4 juta (68,9%), bahkan telepon selular sudah mencapai 266,9 juta (96,1%). ini menunjukkan penggunaan dan pemanfaatan teknologi digital sudah menjadi bagian dalam berbagai aspek kehidupan dan dapat menjadi modal besar bagi peningkatan perekonomian negara kita di seluruh sektor, termasuk pertanian.” ungkap Teguh dalam penutupannya.
Teguh mengatakan bahwa Pemerintah Daerah dan masyarakat sudah mulai memahami potensi besar digitalisasi terhadap peningkatan daya saing dan nilai ekonomi termasuk pada sektor pertanian, hal tersebut menjadi nilai dasar pelaksanaan ICT Program IPDMIP di 41 Kabupaten.
“Kemanfaatan digitalisasi mulai nampak dengan implementasi pengembangan model agribisnis hulu-hilir melalui fasilitasi penandatanganan kerjasama antara petani dengan _off taker_ di beberapa daerah, ini menunjukkan menguatnya ekonomi berbasis digital.” tegas Teguh.
Disamping itu Teguh menyampaikan bahwa Pemerintah Daerah turut mendorong peningkatan penggunaan salah satu Produk dari Kegiatan ICT program IPDMIP yaitu aplikasi Matani.id, aplikasi yang dibangun oleh Ditjen Bina Pembangunan Daerah ini dapat menjadi contoh baik untuk membentuk satu ekosistem kemitraan agribisnis berbasis digital yang kuat. Aplikasi ini kedepan dapat dikembangkan oleh daerah maupun pegiat pertanian, disesuaikan dengan peluang dan kebutuhan masing-masing.
“Semakin bertambah jumlah pengguna aplikasi akan semakin memperkuat potensi manfaat yang diperoleh petani.” tambah Teguh
Menurutnya, tugas besar yang harus dilakukan kemudian adalah bagaimana mendorong penguatan peran masing-masing aktor, seperti Pemerintah Pusat maupun daerah dalam menyediakan infrastruktur digital, regulasi, serta pembinaan yang berkelanjutan.
“Untuk mengoptimalkan agribisnis berbasis digital tersebut, masyarakat sebagai _digital society_ perlu dibekali dengan pengetahuan dan pemahaman dalam pemanfaatan TIK/ICT dengan meguatkan kegiatan pendampingan petani.” tutup Teguh