Foto bersama anggora pengiat Bank sampah, di BSD Serpong, Jabar.
Serang l Transindonews.com – Genap 1 tahun berkiprah dalam ranah pengelolaan sampah, Bank Sampah Digital atau biasa disebut BSD menggelar acara Festival Bank Sampah Digital se-Banten. Kegiatan ini dimeriahkan dengan serangkaian acara seperti webinar yang menghadirkan narasumber tokoh masyarakat luar biasa dan juga perlombaan dikemas secara kreatif seperti lomba essay, cover lagu, ucapan milad BSD, tiktok, poster dan foto.
Walaupun tanpa digelar secara offline, Bank Sampah Digital berhasil memeriahkan acara secara online melalui platform media sosial Instagram dan Youtube. Hal ini terbukti dengan dilihat dari antusiasnya para peserta mengirimkan hasil karyanya.
Mirda Fitriana, Cofounder BSD yang telah lama bergabung di BSD menceritakan sepak terjangnya dalam membesarkan BSD. Menurutnya, sejauh ini BSD telah banyak berkembang, “Karena aku tau banget BSD dari mulai awalnya berdiri, dari susahnya koneksi sama masyarakat, ditambah sedang pandemi jadi makin sulit untuk lebih dekat kepada masyarakat sekitar,” ujar Mirda pekan lalu .
Ia menegaskan bahwa BSD sudah melewati proses perjalanan yang cukup berat selama 1 tahun hingga akhirnya bisa sukses dan bertahan. “Pokoknya perjuangannya besar banget, ditambah lagi Pandemi. Selain itu, dulu juga kita ngerasa kurang percaya diri dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing anggota,” tuturnya Jum’at( 5/3/21).
Menurutnya, mengelola sampah tidak sesuai dengan background pendidikan yang team BSD miliki, sehingga dalam mengelola sampah ini merupakan hal baru yang benar-benar dilakukan. “Ini pengalaman baru bagi kita, dan setelah dijalankan ternyata masalah sampah se-kompleks ini ya khususnya di Indonesia sendiri dan itu menjadi sebuah tantangan bagi kita untuk terus mengembangkan BSD agar dapat menjadi solusi dalam mengatasi limbah sampah,” jelasnya.
Mirda juga menuturkan bahwa dirinya sempat bertanya-tanya, apakah bisa mengatasi permasalah sampah dengan begitu banyaknya. Di balik itu ia juga tetap optimis bisa menarik simpati masyarakat. Lalu ternyata setelah dijalani banyak masyarakat yang antusias dan mendukung. Alhamdulillah sekarang bertahan 1 tahun saya ngerasa perkembangannya lebih maju, lebih luar biasa, sudah mulai mandiri dan dikenal banyak orang walaupun banyak pergantian ini itu, banyak konflik tapi kita masih bisa berjuang dan bertahan bersama,” ucapnya.
Ia berharap semoga kedepannya BSD bukan hanya akan bertambah dari segi jumlah nasabah, agen. Tapi, BSD juga bisa memiliki ruang kreatif sendiri untuk memberikan fasilitas pada teman-teman nasabah yang termasuk generasi milenial.
“Kita pengennya punya ruang sendiri, kreatifitas sendiri yang masih berhubungan sama lingkungan tapi segmennya milenial gitu. Terus ya kalau bisa ini bermanfaatnya bukan hanya masalah donasi tapi bisa juga menjadi wadah anak muda mengembangkan dan meningkatkan skill dan kreativitasnya,” imbuhnya.
BSD optimis mentargetkan tahun ini akan terealisasikan semua hal yang belum terlaksana dan apa-apa yang diharapkan, “Karena kita banyak ngejar-ngejar target selain agen sama nasabah kita juga pengen punya pabrik pengelolaan sampah sendiri. Karena tidak ada yang tidak mungkin. Jadi bener-bener masalah sampah selesai di sumbernya masing-masing. Tidak lagi dibuang di TPA,” pungkasnya.
Tak lupa, Mirda juga mengingatkan dan menguatkan team BSD lainnya untuk selalu tumbuh berkembang sesuai dengan filosofi logo yang BSD miliki yaitu “Kita Mulai dari Diri Kita Sendiri”. Tumbuh berkembang dengan cinta, agar apa yang BSD berikan dapat sepenuhnya untuk kebermanfaatan bagi masyarakatny,tandasnya.
Pewarta : ASR
Transindonews.com