Hati-hati Penimbun Tray Food Ratusan Kontainer Sudah Tiba Harga Mulai Standar

Foto iIustrasi from yyk

JAKARTATSN –  Puluhan kontainer berisi tray food atau ompreng—tempat makan yang menjadi bagian dari program Presiden Prabowo Subianto melalui Badan Gizi Nasional (BGN)—akan segera tiba di Pelabuhan Tanjung Perak dan Tanjung Priok. Barang impor ini sudah sampai sejak 25 Januari dan saat ini hanya menunggu pemeriksaan dari Bea Cukai sebelum dibongkar dari kapal.(Rabu 29 Januari 2025).

Fenomena tray food saat ini tengah menjadi tren dan incaran bisnis. Bahkan, penggunaannya telah merambah ke berbagai acara resmi, termasuk rapat di hotel berbintang. Namun, di tengah tingginya permintaan, muncul dugaan praktik penimbunan oleh sejumlah pihak yang mencoba memainkan harga di pasaran. Beberapa penimbun menjual tray food dengan harga hingga Rp 65 ribu per unit, jauh di atas harga normal.

Dikutip dari  redaksi Berita Istana menunjukkan bahwa jumlah pembelian tray food telah mencapai jutaan unit. Dengan masuknya barang impor dalam jumlah besar, harga diperkirakan akan kembali stabil pada Februari mendatang. Para penimbun yang tidak berhati-hati berisiko mengalami kerugian jika tetap menjual dengan harga tinggi.

Menurut berbagai sumber, banyak penimbun yang kini kesulitan menjual tray food dengan harga tinggi karena pembeli sudah mengetahui bahwa stok impor telah tiba dan harga akan segera turun.

Fenomena ini dikenal dengan istilah “tes ombak,” di mana para pelaku bisnis mencoba membaca arah pasar sebelum mengambil keputusan besar. Namun, mereka yang memahami dinamika ini hanya tersenyum, karena sudah tahu bahwa harga akan segera kembali ke titik normal.

Bagi pelaku bisnis yang masih berharap mendapatkan keuntungan besar dari tray food, ada baiknya mempertimbangkan kondisi pasar sebelum mematok harga terlalu tinggi. Jika tidak, mereka bisa mengalami kerugian besar ketika stok baru masuk dan harga turun dalam waktu dekat.

Warsito, Direktur Utama PT Berita Istana Negara, menegaskan bahwa impor tray food dalam jumlah besar sudah tiba. “Saya mengetahui bukti pembelian ini saat bertemu dengan importir. BGN telah menunjuk yayasan tertentu untuk mengeluarkan SPK (Surat Perintah Kerja),” ujarnya.

Dengan kepastian impor ini, pasar akan segera dipenuhi dengan tray food dengan harga yang lebih stabil. Para penimbun yang masih berspekulasi dengan harga tinggi sebaiknya segera mempertimbangkan kembali strategi mereka, agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari.
Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap modus penipuan dalam transaksi Tray Food atau ompreng tempat makan gizi nasional, yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Modus yang digunakan pelaku adalah meminta pemesanan awal (PO) dan pembayaran uang muka (DP), dengan alasan barang masih dalam proses pengiriman dari China dan India.(Minggu 2 Februari 2025).

Beberapa korban telah melaporkan kejadian ini kepada awak media Berita Istana, salah satunya Budiono, yang mengaku telah membayar DP sebesar Rp850 juta. Namun, hingga kini ia belum menerima Tray Food yang dijanjikan. “Saya sudah melakukan pemesanan dan pembayaran, tapi barang tidak datang,” ungkap Budiono.

Di sisi lain, transaksi yang lebih aman dan dipercaya oleh masyarakat adalah sistem Cash on Delivery (COD). Dalam sistem ini, barang dikirim terlebih dahulu sesuai spesifikasi, kemudian pembayaran dilakukan di tempat setelah barang diterima. Supardi, warga Sragen, mengaku pernah memesan Tray Food sebanyak 150.000 pcs melalui seorang temannya. Barang dikirim dan dibayar di tempat. Namun, ia enggan menyebutkan nama pihak yang mengirimkan barang tersebut. Yang jelas pemilik barang itu warga Celep, Kedawung, Sragen, ujarnya.

Saat ini, tim sedang mendalami dugaan penipuan dalam penjualan Tray Food yang dijual dengan harga mencapai Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per unit dalam sistem PO dan DP. Sementara itu, dalam sistem COD, harga lebih murah, berkisar Rp56 ribu per unit, langsung dibayar saat barang tiba di lokasi.

Hingga saat ini, Badan Gizi Nasional (BGN) belum secara resmi mengeluarkan atau menandatangani spesifikasi standar untuk Tray Food. “Secara umum, spesifikasi yang bisa digunakan memiliki ketinggian antara 4 cm hingga 6 cm,” ujar sumber dari BGN.

Presiden Prabowo Subianto sendiri sangat mengapresiasi masyarakat yang telah berinisiatif membangun dapur gizi secara mandiri untuk mendukung program gizi nasional. Namun, masyarakat diimbau untuk lebih teliti dalam melakukan pembelian Tray Food agar tidak menjadi korban penipuan. ((iTO/dbs/red)

Banner IDwebhost