Salatiga l Transindonews.com – Ratusan santri di tiga pondok pesantren (ponpes) di wilayah Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga positif Covid-19, ini ditemukan setelah sejumlah santri mengalami gejala Covid-19 dan anosmia (kehilangan indra penciuman), hingga Sabtu (12//12/2020) petang jumlah santri yang benar-benar positif Covid-19 sebanyak 109 santri di tiga ponpes tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Salatiga Siti Zuraidah SKM MKes menyatakan, bahwa tambahan 109 kasus positif Covid-19 itu berasal dari tiga pondok pesantren (ponpes) yang berada di Kecamatan Sidorejo, Salatiga. Berawal ditemukannya tidak kurang 30 anak atau santri yang mempunyai gejala anosmia. Dari sini, akhirnya benar-benar positif Covid-19 sebanyak 109 santri.
“Akibat muncul ‘klaster ponpes’ ini, kemudian puskesmas secara otomatis langsung menutup tiga ponpes itu. Langkah yang langsung dilakukan DKK adalah melakukan koordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) Salatiga menindaklanjuti temuan kasus positif Covid-19 di ketiga ponpes itu. Bahkan, ponpes yang ada asramanya langsung ditutup karena ada sebanyak 219 santri yang telah menjalani tes swab. Sekarang ini langsung lock down,” jelas Siti , Sabtu (12/12/2020).
Ditambahkan, bahwa ketiga ponpes tersebut adalah Ponpes As-Surkati ditemukan 191 santri, Ponpes Darul Hadlonah ada 27 santri dan Ponpes Dharmo Lestari ada 6 santri. Dari sebanyak 191 santri di Ponpes As-Surkati itu, yang dinyatakan benar-benar positif Covid-19 ada 80 santri. Selanjutnya, sebanyak 219 orang yang merupakan gabungan santri dan guru melaksanakan isolasi mandiri.
Sementara itu, Walikota Salatiga Yuliyanto SE MM mengatakan, bahwa setelah diketahui ratusan santri di tiga pondok pesantren (ponpes) positif Covid-19 langsung dilakukan lock down. Langkahnya ini agar lebih fokus dalam menjalankan isolasi mandiri. Selain itu, sudah dilakukan tracing kepada semua yang melakukan kontak erat dengan cara test swab.
“Kini telah diberlakukan lock down, intinya kita semua harus waspada serta tetap patuh dan disiplin pada protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19. Sekarang ini memakai masker, cuci tangan di air megalir gunakan sabun atau menyediakan hand sanitizer serta tidak melakukan kerumunan itu telah menjadi gaya hidup baru. Ini semua demi menangkal penularan Covid-19,” tandasnya.
Sbr :koranpagi