Foto : Calon PMI saat diklat pelatihan yang diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja kab Sragen.
TransindoNews l Sragen – Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Sragen , melaksanakan P3PMI ( Pelatihan Peningkatan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia ) guna meningkatan para pekerja migran akan lebih handal dan profesional dalam menjalankan pekerjaanya nati di luar Negeri . Tentunya dalam kompetensi ini BLK (Balai Latihan Kerja) LN sanjaya Tantry Bahtera, yang beralamatkan di Ngrampal, Padapalang, Sragen lebih di percaya oleh para calon PMI ( Pekerja Migran Indonesia ) maupun pihak pengguna jasa pekerja di Luar Negeri.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kab.Sragen Muh Yulianto
SH.Msi, berharap agar calon PMI bener- benar kompeten di bidangnya.
” Bekerja keluar negeri tentunya dibutuhkan niat yg sungguh- sunguh serta mental untuk dipersiapkan, karena bekerja ke luar negeri tidak mudah dan gampang,” tuturnya, Senin (4/7/22).
Masih menurutnya, Kabupaten Sragen salah satu daerah sebagai kantong PMI di urutan ke 4 untuk di Jawa tengah.
“Saat ini jumlah peserta yg mengikuti program pelatihan dari pemerintah Kab Sragen sebanyak 48 orang utk negara tujuan Singapura dan Hongkong, pelatihan ini memakan waktu 300 jam sesuai dengan ketentuan aturan pelatihan yg berlaku,” tegasnya.
Dalam giat tersebut di hadiri oleh Kabid P2TK Nurhadi SH beserta jajarannya.
Estri Puspaningrum selaku Pimpinanan BLK LN sanjaya tantry bahtera sragen Sangat mendukung program dinas tenaga kerja Kab Sragen.
Dalam sambutanya ia berharap, peserta calon Pekerja Migran Indonesia jika nanti menjalankan tugasnya sesuai tupoksi masing – masing.
“Bahwa bekerja keluar Negeri bukan hal yg asing. Maka saya berharap agar peserta benar – benar bisa nenjalaninya dengan niat yang tulus , tentunya dengan bekal pelatihan ini yang natinya menjadi pendukung utama saat bekerja di luar Negeri .Dalam pelatihan belajar Bahasa Asing , Perawat Jompo, Baby Sitter dan Sebagainya harus betul- betul bisa di ingat agar nantinya saat bekerja memahami dan lebih profesional,” paparnya.
Ia mengingatkan jika nati sudah berada di negara tujuan, tentunya sudah ada berbedaan, budaya dan adat istiadat.
” Tentunya para pekerja harus bisa membawa diri atau bisa menyesuaikan diri dan bisa adaptasi, agar bekerja bisa lebih betah dan nyaman,” pungkasnya.
Pewarta :Rahmad
Editor :yoel